Yuuk kita sama2 belajar agar semakin jelas dan mengerti yaa Bosque.
Tanaman talas/lompong beneng kini memiliki prospek binis yang cukup menjanjikan.
Daun dan umbinya bernilai ekonomi tinggi dibandingkan dengan jenis talas2 pada umumnya.
Salah satu tanaman umbi ini awalnya hanyalah tumbuh liar, di bawah kaki gunung.
Saya berikan sedikit penjelasan kenapa daunnya ini bisa ekspor yaa Bosque, ternyata daun talas/lompong beneng ini adalah untuk bahan dasar utama pembuatan pupuk organik/kompos di negara Australia dan Belanda dan untuk umbinya ini di ekspor ke negara Jepang untuk bahan olahan makanan seperti mie dll.
Satu lagi Bosque ternyata masih banyak negara2 lain yang lagi antri untuk permintaan daun dan umbinya.
Wah keren yaa makin ambyaarr Bosque.
Saat ini daun talas/lompong beneng ini bisa menjadi pundi2 rupiah awalnya hanya menjadi sampah dan pakan ternak ikan saja, tentu ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi kita semuanya.
Budidaya tanaman talas/lompong beneng ada dua manfaat ke untungan'nya disamping daun yang bisa di jual dengan harga yang bagus dan umbinya juga bisa terjual dengan harga yang sangat lumayan tinggi.
Hampir tidak ada yang terbuang sama sekali dari tanaman talas/lompong beneng ini semuanya bisa memberikan tambahan penghasilan bagi kita.
Tanaman talas/lompong beneng ini sangat tahan dan kuat sekali terhadap hama baik babi dan hama2 lainya hampir bisa di katakan tidak ada hamanya, talas/lompong beneng ini sangat cocok di tanam dengan segala jenis kondisi tanah apapun dan untuk perawatan'nya juga sangat mudah, sederhana sekali ngak pakek ribet.
Jadi jika kita menanam luas 1 hektare itu di butuhkan sekitar 10.000 ribu bibit talas/lompong beneng, di usia 3-4 bulan sudah mulai bisa panen daun tuanya untuk 1 batang tanaman talas/lompong beneng ini bisa mendapatkan daun 3-4 lembar dan selama 3 minggu sekali kita bisa panen untuk daun tuanya.
Berarti selama 3 minggu sekali kita mendapatkan keuntungan dari daun talas yang sudah tua dengan rata2 3 - 4 lembar daun dengan berat kurang lebih 1 kg.
1kg x 10.000 tanaman budidaya talas/lompong beneng 10.000 x 1.000 per kg Berarti 3 minggu sekali keuntungan dari daun saja kita mendapatkan minimal Rp.10.000.000 juta rupiah.
Dari daun saja kita sudah mendapatkan keuntungan yang sangat lumayan sekali yang bisa menjadi sumber penghasilan untuk usaha kita.
Lalu bagaimana dengan hasil dari umbi talas/lompong beneng ini yuuk mari kita baca lagi Bosque.
Setelah tanaman talas/lompong beneng berumur 6 - 9 bulan sudah bisa dipanen umbinya dan untuk batas usai panen umbinya bisa hingga 1-4 tahun semua tergantung kebutuhan kita masing2 dan tanaman talas/lompong beneng ini tetap bisa dipanen karena tidak mengalami pembusukan.
Untuk rendemen yang dihasilkan jika panen umbi talas pada usia 6-9 bulan bisa sampai 30%, tetapi jika lebih dari usia itu atau hingga hampir usia 2th, maka rendemen yang di hasilkan semakin sedikit, hanya sekitar 10—15% karena kandungan airnya semakin sedikit.
Batas usia tanam sekitar 16 bulan bisa lebih dan itu bisa menghasilkan umbi raksasa dengan berat hingga 40 kg per pohon bahkan bisa lebih besar lagi hasil umbinya apabila kita memberikan perawatan dengan baik dengan kita menambah pemberian pupuk kompos pada tanaman talas/lompong beneng kita agar lebih maksimal lagi untuk hasil berat umbinya.
Untuk gambaran perhitungan hasil umbi dan harga penjualan umbi talas/lompong beneng ini saya berikan sedikit gambaran.
Untuk harga umbi talas/lompong beneng Rp. 1.500 kg.
Kita ambil hasil umbi rata2 dengan berat 30kg per batang
Mari kita hitung 30kg x 10.000 pohon = 300 ton x 1.500 harga umbi per kg = Rp. 450.000.000 juta woow super sekali bukan dan silahkan anda buktikan sendiri.
Untuk harga umbi talas/lompong beneng Rp. 1.500 kg.
Kita ambil hasil umbi rata2 dengan berat 30kg per batang
Mari kita hitung 30kg x 10.000 pohon = 300 ton x 1.500 harga umbi per kg = Rp. 450.000.000 juta woow super sekali bukan dan silahkan anda buktikan sendiri.
Tidak ada yang terbuang sama sekali budidaya talas/lompong beneng ini, dari hasil panen daun'nya saja kita bisa mendapatkan penghasilan minim Rp.10 juta bahkan bisa lebih tiap 3 minggu sekali dan belum lagi panen umbinya, itulah daun sampah yang sekarang jadi permata.
Mari manfaatkan lahan2 tidur anda demi terwujudnya kekuatan ketahanan pangan Indonesia dan mempertahankan lahan2 pertanian di Indonesia yang saat ini telah hilang jutaan hektar setiap tahunnya yang telah beralih fungsi.
Jadikan lahan anda sebagai penghasilan yang tak terbatas dan mari menciptakan lapangan pekerjaan untuk semua masyarakat di sekitar lingkungan anda agar hidup menjadi lebih bermanfaat.
Semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan semakin baik, Karena hanya dalam memberi dan bermanfaat untuk siapapun di situlah kebahagiaan itu ada.
Untuk informasi lebih lengkapnya seputar kerjasama budidaya, bibit, hingga pembelian hasil panen baik daun/umbinya silahkan hubungi kami.